Sunday, June 6, 2010

KEBIASAAN ATAU NASIB?

Ada orang-orang yang merasa bahwa mereka tidak memiliki keberuntungan. Mereka mengalami kesialan demi kesialan. Kejadian buruk mengikuti mereka terus menerus sehingga akhirnya mereka mencap diri mereka sebagai kurang beruntung. Tetapi jika diteliti lebih lanjut, mungkin sebenarnya bukan nasib buruk yang menimpa mereka. Mungkin yang sebenarnya terjadi adalah kebiasaan-kebiasaan buruk mereka membawa masalah demi masalah di dalam kehidupan. Selama mereka tidak mengubah kebiasaan buruk mereka, kejadian-kejadian buruk pun tidak pernah meninggalkan mereka.

Sebagai contoh coba kita nilai kejadian-kejadian berikut ini. Apakah ini nasib buruk atau kebiasaan buruk?

Ahmad berulang kali dipecat dari tempatnya bekerja. Dia datang kekantor selalu terlambat dan sering absen tanpa keterangan.
Rudi sudah dua kali delewatkan pada saat promosi di kantornya. Teman-teman tidak menyukainya karena dia tidak pernah mau menolong mereka. Dia selalu bekerja sendirian.
Tuti tidak memiliki teman dekat dan selalu di jauhi orang-orang di mana pun dia berada. Diua suka sekali menjelek-jelekkan orang disekitarnya.

Kebiasaan-kebiasaan baik akan meningkatkan kualitas hidup kita. Potensi akan berubah menjadi prestasi kalau kita membiasakan diri kita untuk melakukan tindakan-tindakan berarti. Tindakan positif yang hanya dilakukan sesekali saja tidak akan merubah potensi menjadi prestasi. Kita perlu dengan konsisten dan terus menerus melakukan tindakan-tindakan baik sehingga menjadi kebiasaan.(ref treasure)

No comments:

Post a Comment