Monday, June 21, 2010

APAKAH ISLAM ITU?

Dalam sebuah riwayat dari Umar bin Khattab, dia bercerita. Satu saat datanglah seseorang yang agak aneh. Aneh karena waktu dia datang sepertinya kami tidak kenal. Kami para sahabat Nabi sering mendampingi Nabi sejak muda, tapi orang ini tidak pernah dikenal. Kalaupun dia ini orang jauh, kenapa ketika datang dia tidak menampakkan bekas-bekas perjalannya jauh. Ini orang duduk di hadapan Nabi, tangannya ditaruh di atas paha Nabi, lalu berkata, Hai Muhammad, terangkan kepadaku apa itu Islam? Nabi menjawab, Islam itu engkau bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rosullullah, kau tegakkan shalat, kau tunaikan zakat, kau puasa Ramadan, lalu berhaji jika mampu. Jawaban ini kelak kita kenal dengan rukun Islam. Orang itu berkata benar engkau. Umar berkata, kami jadi heran, dia yang datang bertanya, dia pula yang membenarkan. Orang ini nanya mau belajar atau nanya mau ngetes. Orang itu bertanya lagi, Jelaskan kepadaku tentang Iman, Nabi menjawab, Iman itu beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, hari kiamat, dan qada dan qadar. Kelak kita kenal jawaban ini sebagai rukun Iman. Orang itu berkata engkau benar. Jelaskan padaku Ihsan? Nabi menjawab, Ihsan adalahEngakau beribadah seakan-akan engakau melihat Allah, dan kalau engakau tidak melihatNya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Ihsan inilah yang disebut menembus batas. Orang dalam beribadah seakan-akan melihat Allah. Artinya, kesadaran dirinya tidak lagi terpenjara oleh alam materi keduniawian. Dia sudah bisa melihat Allah, membebaskan dirinya dari kukungan materi, sehingga dia bisa tembus.

Setelah Nabi menjawab ketiga hal itu, orang itu bertolak pergi. Tinggallah aku terbengong-bengong, kata umar, siapa orang ini. Aneh sekali, datang bertanya, ketika dijawab, dia pula yang membenarkan. Lalu Nabi berkata, Hai Umar, tahukah kamu siapa yang barusan bertanya? Umar menjawab Allah dan rasulNya yang lebih tahu. Nabi berkata, sesungguhnya orang itu adalah Jibril. Dia datang untuk mengajarimu tentang agamamu. Jadi Jibril bisa menampakkan diri dalam rupa seorang laki-laki. Agama yang diajarkan oleh Jibril adalah agama yang berisi ajaran ISLAM, IMAN, IHSAN. Mungkin kita bertanya juga, kapan Jibril mengajarkannya, bukankah dia bertanya. Ada proses belajar yang bukan dari mulut ke telinga, tapi proses belajar yang sesungguhnya adalah dari kalbu ke kalbu. Karena pusat kesadaran adalah kalbu, pusat kecerdasan adalah kalbu, pusat perasaan adalah kalbu, pusat iman adalah kalbu, maka belajar yang pas adalah ketika pelajaran itu masuk ke kalbu.

Mengapa Nabi bisa tepat menjawab apa yang ditanyakan Jibril? Sebab saat itulah Jibril mentbtranfer pengetahuan tersebut lewat persentuhan tangannya di paha Nabi. Jadi ketika Nabi berhasil menjawab, dan Jibril membenarkan. Memang jawaban itu yang barusan ditransfer Jibril.


PROSES BELAJAR MELALUI KALBU

Belajar yang pas adalah ketika pelajaran itu masuk ke kalbu. Bukan suara dari mulut ke telinga sebab belum tentu pemahamannya masuk ke kalbu.

Ketika Nabi menerima wahyu pertama kali di gua Hira, datang Jibril yang berkata Iqra. Nabi katakan saya aku tidak bisa membaca. Baca disini bukan berarti Jibril sudah membawa buku al-Quran. Jibril hanya berkata bacalah, Sampai tiga kali, lalu Jibril memeluk Nabi dengan ketat. Setelah pelukannya dilepaskan, meluncurlah dari mulut Nabi ayat, Iqra bismi rabbika dst. Jadi kapan terjadinya transfer wahyu? Ketika dipeluk itulah Jibril memindahkan wahyu ke kalbu Nabi. Tidak ada wahyu yang diturunkan dalam bentuk tulisan. Tidak ada Jibril menyerahkan kertas yang ada tulisannya, lalu menyuruh Nabi membacanya. Apalagi Quran dalam bentuk buku, itu tidak ada. Quran itu turun secara berangsur-angsur, sampai Nabi menjelang wafat, barulah selesai turun, Kerena itu Quran begitu turun langsung dihafal oleh Nabi dan para sahabat. Sampai Nabi wafat belum ada buku Quran. Buku Quran baru ditulis di masa Abu bakar, disempurnakan di masa Usman bin Affan. (Ref. Buku Menembus Bats. Ust Drs. H. Wahfiuddin MBA)

No comments:

Post a Comment